REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW---Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus kriminal berkaitan dengan kecelakaan pesawat Rusia Sukhoi Superjet-100 di Indonesia, yang penumpangnya berjumlah setidaknya 45 orang belum ditemukan.
"Sebagai bagian dari kasus pidana, peneliti harus menganalisis prosedur pelatihan kru pesawat sebelum penerbangan dan untuk menilai kondisi teknis pesawat itu sendiri sebelum meninggalkan Rusia," kata juru bicara komite Vladimir Markin.
Teknisi yang mempersiapkan pesawat untuk penerbangan dan karyawan Sukhoi Sipil Aircraft (SCA) yang bertanggung jawab untuk proyek Superjet-100 juga akan diperiksa, katanya.
Perdana Menteri baru Rusia Dmitry Medvedev telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan itu.