Jumat 11 May 2012 10:49 WIB

Presiden Rusia Puji Pemerintah Indonesia

Vladimir Putin
Foto: AP/Ivan Sekretarev
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Rusia Vladimir Putin memuji upaya pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menangani peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.

"Saya sangat menghargai upaya upaya Saudara dalam pengorganisasian pencarian dan dimulainya penyelidikan atas penyebab jatuhnya pesawat," kata Putin sesuai terjemahan resmi dari kantor asisten Staf Khusus Presiden di Jakarta, Jumat.

Pernyataan Putin itu disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui telepon pada Kamis malam. Dalam pembicaraan itu, Putin juga menyatakan duka cita, sekaligus menawarkan kerja sama dalam menangani peristiwa itu.

Berikut adalah terjemahan pernyataan Putin menurut kantor asisten Staf Khusus Presiden: "Saya sangat menghargai upaya upaya Saudara dalam pengorganisasian pencarian dan dimulainya penyelidikan atas penyebab jatuhnya pesawat".

"Dari pihak kami, Saya telah memberikan instruksi- instruksi yang diperlukan kepada wakil terkait Rusia untuk ikut secara aktif dalam penyelidikan bersama dengan pihak Indonesia."

"Mohon Bapak Presiden RI dapat menyampaikan ucapan duka cita saya kepada keluarga dan kerabat korban."

Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah sebelumnya mengatakan, Presiden Yudhoyono menyetujui permintaan pihak Rusia tersebut dan telah menghubungi instansi-instansi terkait di Indonesia untuk segera menindaklanjuti kerja sama tersebut.

Presiden Yudhoyono juga meminta agar rencana kerja sama itu diinformasikan kepada pihak keluarga korban sehingga memahami bahwa hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah atas musibah yang terjadi tersebut.

Sebelumnya, dalam keterangan pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis pagi, Presiden meminta agar dilakukan penyelidikan atas musibah tersebut untuk mengetahui penyebab pesawat kehilangan kontak saat melakukan penerbangan demonstrasi yang diikuti oleh sejumlah kalangan penerbangan tanah air termasuk wartawan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement