REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas menyatakan tidak akan turut campur jika Israel berencana akan menyerang fasilitas nuklir Iran. Hal ini diungkapkan Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniya, Kamis (10/5).
"Hamas adalah gerakan kemerdekaan Palestina, kami berjuang dalam wilayah Palestina. Hamas melakukan tindakan politik dan bidang lain untuk kepentingan Palestina," ujarnya di markas besar Hamas.
"Iran tidak meminta sesuatu dari kami, dan kami pikir Iran tidak membutuhkan Hamas," imbuhnya.
Israel telah berulang kali mengatakan akan menyerang Iran jika tidak menghentikan aktivitas nuklirnya. Sedangkan Iran menolak program nuklirnya untuk tujuan senjata.
"Israel terus mengancam dan saya pikir serangan mereka akan berdampak pada kawasan Timu Tengah," ujar pemimpin berusia 48 tahun ini. " Saya tidak bisa memprediksi skenario serangan Israel, tapi dampaknya jelas bagi kawasan," imbuhnya.
Israel mengkhawatirkan Hamas dan Hizbullah di Lebanon jika skenario menyerang Iran menjadi opsi. menurut mereka kedua gerakan ini memiliki roket yang dapat membahayakan kepentingan Israel di Timur Tengah.