REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG, BOGOR - Pencarian korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Gunung Salak Rabu (9/5) masih berlangsung. Belum satupun korban dari 47 korban ditemukan. Hal itu dikatakan Ketua Basarnas DKI Jakarta, Ketut Purwa.
"Sampai saat ini tim evakuasi belum menemukan satupun korban," kata Ketut ditemui di posko BASARNAS, di Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5).
Menurut Ketut, pencarian korban sempat dihentikan karena cuaca buruk dan kabut yang turun di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. "Saat ini juga cuaca mendung dan kabut cukup tebal sehingga cukup menyulitkan jarak pandang tim evakuasi. Tapi bangkai pesawat sudah ditemukan, berada di dasar jurang dengan kedalaman 250 meter," ujarnya.
Kendalanya, lanjut Ketut, medan dan geografis Gunung Salak cukup berat untuk dilalui. Awalnya tim gabungan akan menggunakan helikopter untuk proses evakuasi. Namun karena posisi pesawat di dasar jurang, diperkirakan sulit melakukan evakuasi melalui udara. Angin kencang bakal membahayakan proses evakuasi.
Evakuasi diperkirakan melalui jalur darat dengan cara menuruni tebing. Jika korban sudah ditemukan, tim gabungan akan membawanya ke helipad terdekat yang dibuat di ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Setelah itu baru korban diterbangkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma untuk selanjutnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Siang ini kami akan memberangkatkan pendakian tim evakuasi kedua, ketiga dan keempat untuk membantu tim evakuasi pertama yang sudah berada tidak jauh dari bangkai pesawat," jelas Ketut yang mengungkapkan sebanyak 1.500 orang tergabung dalam tim evakuasi yang terdiri dari TNI, Polri, BASARNAS, PMI, organisasi pencinta alam dan masyarakat setempat.