REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memastikan pembajakan kapal tanker yang memuat minyak mentah tujuan Balikpapan, Kaltim, tidak mengganggu kegiatan produksi kilang secara keseluruhan. Pembajakan diduga dilakukan oleh perompak Somalia.
Juru Bicara Pertamina M Harun di Jakarta, Jumat, mengatakan Pertamina telah memiliki sistem pendukung pasokan minyak mentah yang berjalan baik.
"Insiden pembajakan ini tidak mengganggu produksi kilang nasional secara keseluruhan maupun Balikpapan yang menjadi tujuan pengiriman. Kilang Balikpapan terus beroperasi secara normal," ujarnya.
Senior Vice President Shipping Pertamina, Suhartoko juga mengatakan, pihaknya tidak mengalami kerugian dengan kejadian pembajakan kapal tanker tersebut. Menurut dia, kapal tanker tersebut bukan milik Pertamina.
"Pertamina tidak rugi apa-apa. Hanya, mesti mengulang proses pembelian minyak itu," katanya.
Suhartoko mengatakan, minyak mentah yang diangkut kapal tanker yang dibajak itu memang pesanan Pertamina.
"Tapi, dibayarnya begitu sampai di Balikpapan. Dengan demikian, kami tidak rugi," katanya lagi.
Kapal tanker yang mengangkut satu kargo minyak jenis Azeri setara 950.000 barel dari Azerbaijan dibajak perompak Somalia di perairan Oman. Nilai minyak yang berada dalam kapal tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta dolar.