REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali mengakui bahwa permohonan penambahan kuota haji bagi Indonesia pada musim haji 2012 sebesar 30.000 masih dipelajari. Diharapkan dalam dua bulan ke depan ada kepastian besarnya kuota jemaah haji Indonesia.
"Saya sudah bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi, Bandar bin Mohamed Hajjar dan menyampaikan penambahan kuota haji itu," kata Menteri Agama Suryadharma Ali kepada pers seusai melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, Sabtu (12/5).
Selama berada di Arab Saudi, Menag membahas persiapan penyelenggaraan Ibadah Haji 2012, termasuk penandatangan MoU dengan Menteri Urusan Haji Kerajaan Arab Saudi. Kunjungan Menag dilakukan Selasa (1/5) dan pada Jumat malam (11/5) tiba kembali di Tanah Air. I
kut dalam rombongan tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) , serta Direktur Pelayanan Haji Sri Ilham Lubis.
Menag Suryadharma Ali menuturkan pada pertemuan dengan Menteri Haji Arab Saudi, ia menyampaikan daftar tunggu (waiting list) jemaah haji Indonenesia sudah mencapai 1,7 juta orang. Jika kuota tak ditambah, jemaah sebanyak itu baru bisa menunggu hingga 12 tahun ke depan.
Permintaan ini sudah dikemukakan kepada Pemerintah Arab Saudi melalui menteri haji bersangkutan. Dengan harapan, antrian yang panjang bisa dikurangi jika kuota ditambah, katanya.
Pemerintah Saudi Arabia pada tahun lalu memenuhi permintaan Indonesia untuk menambah kuota jamaah calon haji. Hasilnya, Indonesia mendapat tambahan kuota 10 ribu. Maka, untuk musim haji 2011 lalu jamaah yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi mencapai 211.000 jiwa. "Kita tahun ini minta sebanyak 30.000. Diharapkan dapat dipenuhi," katanya lagi.
Terkait dengan permintaan itu pula, ia menjelaskan, pemerintah Arab Saudi akan mempelajari terlebih dahulu. Pasalnya, lokasi atau tempat puncak ritual haji -- Arafah dan Mina -- makin terbatas.
Tempatnya dari tahun ke tahun tak berubah. Tentu saja permintaan tersebut sulit dapat dipenuhi. Apalagi permintaan serupa juga datang dari sejumlah negara muslim lain, yang ingin kuota hajinya ditambah. "Ini tentu saja menyulitkan Arab Saudi," ia menjelaskan.
Alasan Indonesia bersikeras menambah kota haji, menurut SDA, sapaan Suryadharma Ali, mulai tahun 2012 secara bertahap pihaknya akan lebih memprioritaskan jemaah haji usia lanjut. Utamanya usia 80 tahun ke atas yang tercatat dalam Sistem Komputer Haji Terpadu (Siskohat) cukup besar.
Tentu memberangkatkan jemaah usia lanjut punya konsekuensi tersendiri, antara lain harus punya tenaga pendamping yang juga harus sudah masuk dalam Siskohat.