REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 45 peti jenasah telah disiapkan di RS Polri Kramat Jati untuk mengumpulkan sejumlah potongan tubuh yang ditemukan di lokasi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100.
"Peti jenasah disiapkan untuk setiap potongan besar maupun kecil. Setiap potongan itu akan dicocokkan dengan data yang diterima tim identifikasi," ujar Direktur Eksekutif DVI Indonesia, Kombes Pol Anton Castilani di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (12/5).
Ia mengatakan, pencocokan dilakukan sesuai data pembanding yang diterima tim DVI Indonesia saat membuka posko di Lanud Halim Perdanakusuma.
Pencocokan fisik diantaranya tato, tanda lahir, rahang dan ciri-ciri khusus lainnya termasuk properti yang dikenakan korban semasa hidup. "Termasuk ditentukan sampling DNA dari bagian-bagian yang ditemukan tim SAR," ujarnya.
Anton menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil proses pencarian di lokasi kejadian oleh Tim Basarnas yang hingga kini masih berlangsung.
"Apabila sudah dinyatakan selesai dan tidak lagi ditemukan lagi potongan jasad korban, maka tim DVI melakukan pencocokan dari keseluruhan korban," jelasnya.
Anton menegaskan, pihaknya akan semaksimal mungkin melakukan pencocokan fisik dari potongan tubuh yang berhasil ditemukan di lokasi kejadian.
"Mudah-mudahan keseluruhan jasad para korban secepatnya dicocokkan berdasarkan ciri ciri yang diidentifikasi tim DVI," tegasnya.
Ia mengaku, proses pencocokan keseluruhan jasad korban akan memakan waktu beberapa minggu ke depan.
Apabila keseluruhan jasad korban berhasil diidentifikasi, pihak DVI baru akan menyerahkan kepada pihak keluarga.
"Penyerahan jasad korban kepada pihak keluarga akan berlangsung sekaligus. Kami tidak mungkin menyerahkan satu persatu jasad kepada pihak keluarga korban sebelum proses pencaharian dinyatakan selesai. Kan gak mungkin, nanti pihak keluarga telah memakamkan korban, lalu kami menyerahkan temuan baru potongan jasad," ungkapnya.