REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Forum Parlemen Dunia Islam (PUIC) PBB dan lembaga-lembaga HAM untuk melakukan intervensi segara dan melakukan segala bentuk tekanan kepada Israel. Hal tersebut agar Israel memenuhi tuntutan tawanan Palestina di penjara mereka untuk menyelamatkan nyawa mereka sebelum terlambat.
Dalam pernyataan penutup yang digelar di negara Kuwait dengan diikuti oleh 15 negara Arab dan Islam, Forum Parlemen Dunia Islam ini menegaskan pentingnya prakarsa PBB dan dunia mendukung tawanan Palestina yang sedang mogok makan sejak 26 hari lalu. Bahkan, sebagiannya sudah 74 hari menentang kondisi tidak manusia dalam tahanan Israel.
Dalam sidang-sidang yang digelar antara 8-11 Mei ini, Forum membahas dua masalah: mogok makan tawanan Palestina dan yahudisasi al Quds. Para anggota parlemen Islam menegaskan penolakan mereka secara total kunjungan ke kota al Quds selama masih dalam penjajahan Israel. Mereka menilai kunjungan itu sebagai bentuk normalisasi dan pengakuan atas penjajahan Israel.
Forum Parlemen Dunia Arab dan Islam ini merekomendasikan kerja serius untuk membebaskan Dr. Abdul Aziz Duwaik. Duwaik adalah kepala parlemen Palestina yang ditahan Israel bersama anggota-anggota parlemen lainnya di penjara Israel. Jumlahnya mencapai 27 orang.
Forum Parlemen Dunia Arab dan Islam adalah badan parlemen independen yang dibentuk di Indonesia pada Januari 2007. Forum ini didirikan oleh tokoh-tokoh parlemen penting di penjuru dunia Islam.