Ahad 13 May 2012 14:14 WIB

DPR Minta Kotak Hitam Segera Ditemukan

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani
Marwan Jafar (kanan)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Marwan Jafar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi V Bidang Perhubungan DPR mendesak pemerintah untuk segera menemukan kotak hitam Pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hancur di Gunung Salak, Rabu (9/5). Kotak itu dinilai sebagai kunci mengetahui penyebab hancurnya pesawat hingga berkeping-keping.

"Kita tidak usah berdebat dulu, berspekulasi, dan saling menyalahkan antara satu sama lain, sebelum kotak hitam (black box) ditemukan, dan dibuka secara seksama," jelas Anggota Komisi Perhubungan, Marwan Ja'far, di Jakarta, Ahad (13/5). Kotak itu akan membuka secara valid sebab jatuhnya pesawat.

Setelah ditemukannya kotak hitam (black box), barulah masyarakat bisa mendesak kepada KNKT untuk mengumumkan kepada publik secara transparan dan tidak ditutup-tutupi. Selain itu, pemerintah melalui TNI-Polri dan Basarnas harus tetap fokus untuk mengevakuasi para korban sampai tuntas, dan mengidentifikasi para korban secara paripurna pula.

Jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) dikawasan Gunung Salak, menurutnya, mengagetkan dunia penerbangan nasional. Bahkan,musibah itu dengan cepat menjadi isu dunia, dan sekaligus menjadi perbincangan dunia penerbangan internasional.

Betapa tidak, pesawat komersial tersebut didesain dan dirancang secara supercanggih. Meskipun dalam medan dan cuaca yang sulit, pada akhirnya jatuhnya pesawat buatan Sukhoi Holding itu ditemukan dengan keadaan berkeping-keping dan seluruh penumpangnya meninggal dunia. "Kita berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah itu," imbuh Marwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement