Ahad 13 May 2012 16:58 WIB

Israel dan Palestina Keluarkan Pernyataan Bersama

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dewi Mardiani
Abbas-Netanyahu
Abbas-Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Israel dan Otoritas Palestina mengeluarkan pernyataan bersama pada Sabtu (12/5). Kedua negara berkomitmen membicarakan perdamaian setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina bertukar surat.

Menurut kantor berita Reuters, Ahad (13/5), utusan Israel tiba di Ramallah seraya membawa surat balasan dari Netanyahu kepada Abbas. Isi surat tidak disebutkan, namun diperkirakan akan kembali membahas perundingan perdamaian pada 2010 yang tertunda.

Pekan lalu pejabat Israel mengatakan tidak akan mengabulkan permintaan Abbas untuk menghentikan semua pembangunan permukiman Yahudi di Palestina. Dalam surat tersebut,Abbas juga menyampaikan persyaratannya jika perundingan ingin dilanjutkan. Abbas juga mengatakan Israel kurang serius dalam dialog damai yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade tersebut.

Netanyahu sebelumnya berkali-kali menolak permintaan Abbas. Dia menginginkan agar perundingan damai tetap dilakukan tanpa persyaratan apapun dari Israel. Dia juga berjanji Israel akan membuat konsesi jika Palestina siap berunding.

Pernyataan bersama akhirnya disampaikan kedua pihak setelah utusan Israel Isaac Molcho bertemu Abbas di Ramallah. "Israel dan Otoritas Palestina berkomitmen untuk mencapai perdamaian dan kedua pihak berharap, saling bertukar surat antara Presiden Abbas dan PM Netanyahu akan membantu hal ini," kata pernyataan keduanya.

Komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) akan bertemu untuk membahas surat Netanyahu. "Komite eksekutif PLO pada Ahad akan bertemu untuk membahas apa yang Netanyahu sampaikan dalam suratnya dan langkah-langkah apa yang kita ambil,"katanya.

Sebelum Abbas bertemu Molcho, ia menerima telepon dari Menteri Luar Negeri Hillary Clinton untuk membahas isupisu regional. Hillary juga berbicara dengan Netanyahu pada pertengahan minggu untuk mendesak dimulainya kembali negosiasi.

Beberapa diplomat mengharapkan terobosan terjadi jelang pemilihan presiden AS pada November mendatang. Pembentukan pemerintahan persatuan nasional di Israel pekan lalu juga memberi secercah harapan. Netanyahu telah mencapai kesepakatan mengejutkan dengan partai oposisi, Kadima, guna membentuk pemerintah koalisi luas, dengan kesepakatan yang menetapkan berbagai langkah guna "melanjutkan proses perdamaian

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement