Senin 14 May 2012 11:44 WIB

Jabat Dirut Merpati, Rudy Setyopurnomo Yakin Enam Bulan Perusahaan Untung

Salah satu pesawat terbang milik maskapai Merpati Airlines.
Foto: kampungtki.com
Salah satu pesawat terbang milik maskapai Merpati Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo mengatakan, pihaknya memasang target dalam enam bulan ke depan maskapai penerbangan itu akan untung.

"Saat ini posisi keuangan Merpati rugi. Tapi kalau semua bekerja keras, maka dalam hitungan bulan bisa untung," kata Rudy usai dilantik sebagai Pjs Dirut Merpati di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.

Rudy yang baru sekitar 1 bulan menjabat Komisaris Utama Merpati, ditunjuk oleh pemegang saham untuk menggantikan direktur utama yang sebelumnya dijabat Sardjono Jhony Tjitrokusumo. Simpang siur pencopotan Jhony sempat merebak pada Minggu (13/5), yang ditandai dengan ancaman mogok para pilot yang tidak menerima Jhonny dicopot dari jabatannya.

Menurut Rudy, soal penunjukan dirinya untuk mengendalikan kemudi Merpati merupakan keputusan pemegang saham yaitu Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Dirut PT Garuda Indonesia Tbk Emirysah Satar.

"Alasan adanya pergantian tentu karena kinerja keuangan Merpati yang buruk. Tahun 2011 perusahaan menderita rugi Rp750 miliar, sedangkan kuartal I 2012 rugi sudah rugi sekitar Rp250 miliar," ujar Rudy.

Ia beranggapan bahwa buruknya kinerja keuangan Merpati karena tidak diurus dengan baik terutama dari sisi operasional penerbangan. Dicontohkannya, rute Jakarta-Bandung dengan frekuensi penerbangan 3 kali seminggu sangat tidak efisien karena dari 56 seat (tempat duduk) hanya terisi cuma 4 seat dan terkadang malah kosong.

"Ini yang harus segera dibenahi. Tingkat isian Merpati kosong tetapi tetap dipertahankan, belum lagi pada rute lainnya. Ini tentu mengakibatkan perseroan setiap hari rugi Rp2 miliar-Rp3 miliar," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement