Selasa 15 May 2012 02:11 WIB

Jalan Nasional Jabodetabek yang Rusak capai 15 km

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Dewi Mardiani
Jalan rusak akibat hujan dan proyek gorong-gorong di Jalan Sudirman
Foto: Okezone
Jalan rusak akibat hujan dan proyek gorong-gorong di Jalan Sudirman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Total jalan nasional yang tidak mantap di wilayah Jabodetabek mencapai 15 kilometer (km). Dengan jumlah total jalan nasional Jabodetabek sebesar 420 km. “Jalan rusak saat ini adalah sisa yang belum diperbaiki sejak akhir 2011 lalu dan kita akan segera memperbaikinya,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, Senin (14/5).

Jalan nasional yang tidak mantap ini artinya menurut Djoko, jalan yang terdiri dari rusak ringan dan rusak berat. Sementara di wilayah Jakarta, jalan nasional yang termasuk rusak ringan sebesar 8 km dan rusak berat 420 meter.

Jalan inipun tersebar di wilayah-wilayah Gatot Soebroto, Lingkar Barat, akses jalan Tanjung Priok dan lainnya. ”Jalan rusak semuanya tersebar, tapi di Jakarta paling sedikit,” tambah Haryono.

Namun, pemerintah telah menargetkan perbaikan jalan nasional tidak mantap di wilayah Jabodetabek akan selesai akhir 2012 ini. Untuk itu, Pemerintah  akan segera memulai pembangunan konstruksi perbaikan jalan Gatot Soebroto. Kontruksi menurut Djoko akan segera dilaksanakan. Sebab, sudah kontrak dan semua persiapan sudah selesai,”Tinggal dibatasin saja jalannya  agar tidak menimbulkan kemacetan,” paparnya.

Proses perbaikan ini  akan memakan waktu kurang lebih dua hingga tiga bulan, jika tidak ada hambatan yang berarti, dengan  biaya investasi sebesar  40 hingga 60 milyar. Investasi ini, menurut Haryono tergolong kecil. “Investasi untuk satu jalan bisa mencapai 150 milyar,” katanya.

Sementara itu, Pemerintah menganggarkan dana Sisa Anggaran Lebih 2011 (SAL) sebesar 9,6 trilyun untuk perbaikan jalan nasional rusak. Dengan total jalan nasional rusak mencapai 3.800 km dari 38.500 km total panjang jalan nasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement