REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Total jalan nasional yang tidak mantap di wilayah Jabodetabek mencapai 15 kilometer (km). Dengan jumlah total jalan nasional Jabodetabek sebesar 420 km. “Jalan rusak saat ini adalah sisa yang belum diperbaiki sejak akhir 2011 lalu dan kita akan segera memperbaikinya,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, Senin (14/5).
Jalan nasional yang tidak mantap ini artinya menurut Djoko, jalan yang terdiri dari rusak ringan dan rusak berat. Sementara di wilayah Jakarta, jalan nasional yang termasuk rusak ringan sebesar 8 km dan rusak berat 420 meter.
Jalan inipun tersebar di wilayah-wilayah Gatot Soebroto, Lingkar Barat, akses jalan Tanjung Priok dan lainnya. ”Jalan rusak semuanya tersebar, tapi di Jakarta paling sedikit,” tambah Haryono.
Namun, pemerintah telah menargetkan perbaikan jalan nasional tidak mantap di wilayah Jabodetabek akan selesai akhir 2012 ini. Untuk itu, Pemerintah akan segera memulai pembangunan konstruksi perbaikan jalan Gatot Soebroto. Kontruksi menurut Djoko akan segera dilaksanakan. Sebab, sudah kontrak dan semua persiapan sudah selesai,”Tinggal dibatasin saja jalannya agar tidak menimbulkan kemacetan,” paparnya.
Proses perbaikan ini akan memakan waktu kurang lebih dua hingga tiga bulan, jika tidak ada hambatan yang berarti, dengan biaya investasi sebesar 40 hingga 60 milyar. Investasi ini, menurut Haryono tergolong kecil. “Investasi untuk satu jalan bisa mencapai 150 milyar,” katanya.
Sementara itu, Pemerintah menganggarkan dana Sisa Anggaran Lebih 2011 (SAL) sebesar 9,6 trilyun untuk perbaikan jalan nasional rusak. Dengan total jalan nasional rusak mencapai 3.800 km dari 38.500 km total panjang jalan nasional.