REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Terlalu lama Kota Manchester, Inggris dipenuhi lautan suporter warna merah selepas akhir musim Liga Primer Inggris. Terutama ketika Alex Ferguson menjadi nahkoda Manchester United dua dekade belakangan. Namun dominasi Merah tersendat musim ini, giliran warna Biru yang tumpah ruah di jalanan Manchester.
Manchester City tengah berpesta merayakan gelar juara Liga Primer Inggris, stelah 44 tahun hanya menjadi impian. Laga terakhir melawan Queens Park Rangers di Stadion Etihad, akhir pekan lalu, menjadi momen paling menegangkan sekaligus menentukan.
Lima menit waktu tambahan menjadi titik balik the Citizens menuju gelar juara. Gol Edin Dzeko dan Sergio Aguero mampu mengubah situasi tertinggal 1-2 menjadi 3-2 untuk Manchester City.
"Saya tidak pernah menyerah. Pertandingan dan musim ini berakhir dengan cara yang sangat gila, tapi tim terbaik pantas mendapatkan gelar," ujar Mancini, seperti dilansir laman resmi klub. Drama menegangkan itu sudah berhasil dilewati dan waktunya City dan suporternya untuk menikmati momen bersejarahnya.
Perayaan di dalam lapangan berlanjut di jalanan Manchester. Pada Senin (14/5), para penggawa City melakukan parade untuk memperlihatkan kejayaannya meraih trofi Liga Primer. Puluhan ribu suporter the Citizens memenuhi jalan mulai dari Albert Square hingga parade bus pemain berakhir di salah satu jalan utama Manchester, Corporation Street. Parade ini pun mendapat dukungan dari Sir Richard Leese, Pemimpin Dewan Manchester City.
"Parade ini menjadi kesempatan fans Manchester City, yang telah mengalami pasang surut beberapa tahun lamanya, untuk merayakan kesuksesan yang besar," kata Leese, seperti dilansir BBC News. Ini, ia katakan, akan menjadi momen bersejarah bagi para pendukung the Citizens. Para 'Tetangga Berisik' ini kini boleh gaduh sepuasnya di jalanan Manchester. Mendominasi kota dengan perayaan yang dipenuhi warna biru.
Menanggapi perayaan City, mantan pemain Manchester United, Roy Keane dalam tulisannya di media Inggris the Sun, sebelum City melakoni laga terakhirnya, memprediksi apa yang akan terjadi di jalanan Manchester jika the Citizens meraih gelar. "Mereka dalam persembunyian selama 44 tahun ke belakang. Mereka akan melampiaskannya kali ini, dan akan lebih melakukannya jika segalanya terjadi seperti yang mereka harapkan (meraih gelar)," kata Keane.