REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Masyarakat Yunani kuno percaya, keledai merupakan binatang yang keras kepala dan bodoh. Bahkan dalam film animasi, karakter itu digambarkan sebagai sosok yang terlihat bodoh. Kepercayaan itu pula yang melahirkan pepatah 'hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali', yang menggambarkan keledai adalah binatang yang bodoh. Namun, para peneliti Inggris membantah kepercayaan itu.
Dalam seminar yang diselenggarakan universitas-universitas terkemuka di Inggris disebutkan, kepercayaan masyarakat Yunani kuno tentang keledai salah besar. "Itu kesalahpahaman," komentar Ben Hart, pakar keledai, seperti dikutip dailymail.co.uk, Senin (14/5).
Ia menyebutkan, 'sejarah evolusi keledai dan bagal' telah menuntun kepada perilaku yang disalahpahami dan memberi kontribusi pada reputasi binatang dari keluarga kuda tersebut, menjadi binatang bodoh dan keras kepala.
Menurut Ben, dengan membandingkan keledai yang dipelihara dan perilaku keledai yang hidup bebas di alam, mungkin diketahui perbedaan perilaku keledai dan bagaimana reputasi mereka menjadi dikenal keras kepala dan bodoh.
Keledai dihubungkan dengan perilaku bodoh sejak sebelum masehi, setelah mendapat penilaian sebagai hewan bodoh, budak, dan keras kepala oleh penulis Yunani kuno, Homer dan Aesop.
Literatur lainnya yang dibahas dalam acara tersebut adalah posisi penting keledai dalam lagu-lagu dan tarian daerah Turki, populasi keledai di Eritrea dan Portugal, dan sejarah keleda di negara-negara Samudra Hindia.