REPUBLIKA.CO.ID, Bila ada pertanyaan apakah Mark Zuckerberg yang berusia 28 tahun cukup tua untuk memimpin perusahaan raksasa go publik? Jawabannya bermacam.
Namun, beberapa hal yang pasti, lelaki ini telah meletakkan landasan dan visi yang menjadi arah perusahaan. Ia juga yang bertanggung jawab memekerjakan dan memertahakan tim--hingga kini terbukti tangguh dan berkualitas--untuk membawa perusahaannya dalam posisi saat ini.
Satu lagi, Zuckerberg telah melakukan pekerjaan baik dalam kedua hal tadi.
Tentu akan membantu bila ia bisa berkomunikasi baik untuk menginspirasi orang dan mengatur kebijakan beragam dalam perusahaan, mulai sektor pengguna, pengiklan, partner, pemegang saham. Namun komunikasi ini sepertinya bukan prioritas utama ketimbang visi dan pemilihan staf yang tepat.
Lagi pula sejauh ini para eksekutif berbakat dalam perusahaan bisa menangani persoalan komunikasi tadi. Berdasar pertimbangan tadi, kerja dan tim yang efektif, maka Mark Zuckerberg ialah CEO yang lebih baik ketimbang anggapan orang.
Seorang pengamat dari Altimeter Group, Rebecca Lieb, mengatakan Zuckerberg telah mengaransemen tim 'beranggotakan perwira menengah yang sepenuhnya istimewa." Chief finacial officer Facebook, David Ebersman, yang dibajak dari dari perusahaan bioteknologi, Genentech, ialah salah satu contoh.
Saat memekerjakan David pada 2009 silam, Zuckerberg, mengatakan tugas dan pekerjaan David sebelumnya yakni mengukur skala keuangan perusahaan bioteknologi yang berkembang cepat, bakal sangat penting bagi Facebook.
Zuckerberg benar. Pendapatan Facebook tumbuh dari 777 juta dolar pada 2009 menjadi 3,7 milyar tahun lalu. Pada kuartal pertama 2012, keuntungan Facebook sudah mencapai lebih dari 1 milyar dolar.
Tak kalah penting, bila pertanyaan itu masih mengusik, pertimbangkan satu ini, Steve Jobs menjadi CEO Apple ketika go publik, saat usianya jauh lebih muda ketimbang Zuckerberg, 25 tahun.