Selasa 15 May 2012 02:31 WIB

Bom Mobil Guncang Pakistan Lagi, 2 Tentara Tewas

Bom Mobil di Pakistan (ilustrasi)
Foto: Boston.com
Bom Mobil di Pakistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA - Dua prajurit tewas dan beberapa orang cedera ketika ledakan bom mobil menghantam konvoi militer Pakistan di kota wilayah baratdaya, Quetta, Senin (14/5), kata polisi. Mobil yang dipasangi bom itu diparkir di jalan utama bandara dan meledak ketika konvoi kendaraan pasukan paramiliter Korps Perbatasan lewat, kata perwira senior kepolisian Malik Arshad.

"Ledakan itu menghancurkan dua kendaraan militer dan menewaskan dua prajurit serta mencederai sekitar 10 orang, sebagian besar warga sipil," tambahnya. Polisi dan aparat keamanan sering menjadi sasaran serangan di provinsi yang dilanda kekerasan, Baluchistan, yang beribu kota Quetta.

Pekan lalu, polisi senior Shah Nawaz Khan dibunuh di Quetta dalam penembakan dari kendaraan melaju yang diklaim oleh kelompok militan Lashkar-e-Jhangvi (LJ) . Kelompok ini terkait dengan Al Qaida. LJ mengobarkan serangan-serangan terhadap minoritas Syiah, dan beberapa aparat kepolisian di kota itu menyatakan mereka diancam oleh kelompok tersebut.

Separatis Baluchistan mengobarkan kekerasan sejak 2004 untuk menuntut otonomi politik dan pembagian lebih besar dari kekayaan minyak, gas dan mineral di wilayah yang penduduknya dilanda kemiskinan itu. Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan sekitar 5.000 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni mempererat hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban. Situasi itu terjadi setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku, di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement