Selasa 15 May 2012 10:08 WIB

Ini Skenario Evakuasi Bila Hujan Turun

Rep: abdullah sammy/ Red: Taufik Rachman
Petugas TNI dan sejumlah relawan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ke Puncak I Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Petugas TNI dan sejumlah relawan mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 ke Puncak I Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID,CIPELANG--Hujan dan kabut jadi kendala tim evakuasi di Sukhoi di Gunung Salak. Namun BASARNAS memiliki sejumlah alternatif bila hujan membasahi lokasi kejadian.

Jalur darat akan jadi pilihan untuk membawa jenazah dari puncak Salak. "Jalur darat akan jadi pilihan bila cuaca buruk," kata koordinator evakuasi Sukhoi, Muhamad Ketut Parwa kepada wartawan.

Dia menjelaskan bahwa jasad atau material Sukhoi akan diangkut dengan cara berjalanan kaki dari lereng. Sesampai di kawasan Cimelati barulah jasad diangkut menggunakan ambulance yang sudah bersiaga. Langkah itu akan ditempuh bila hujan turun.

Bila cuara normal, evakuasi tetap menempuh jalur udara. "Kita juga tidak ingin mengambil risiko kalau cuaca buruk. Karena resiko bagi keselamatan tinggi," kata Ketut.

Ketut juga menjelaskan ancaman longsor yang bisa mengancam tim di Puncak Salak. Guna menghindari ancaman itu, evakuasi akan diberhentikan total bila hujan terjadi secara ekstrim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement