Selasa 15 May 2012 10:22 WIB

KPK Panggil Nazaruddin dan Wafid untuk Saksi Angie

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hafidz Muftisany
Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh resmi ditahan KPK, Jumat (27/4).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Angelina Sondakh resmi ditahan KPK, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (15/5), menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua orang terpidana kasus suap wisma atlet, M Nazaruddin dan Wafid Muharam. Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Angelina Sondakh.

"Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka AS," kata Kabag Informasi dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha melalui pesan singkatnya, Selasa (15/5) pagi.

Kasus suap wisma atlet SEA Games bermula pada 21 April 2011 saat KPK menangkap tiga orang yaitu Sesmenpora Wafid Muharam, Direktur Marketing PT Duta Graha Indah M Idris, dan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang.

Dari hasil pengembangan, KPK kemudian menemukan keterlibatan M Nazaruddin yang merupakan anggota DPR dari Partai Demokrat. Nazaruddin diduga sebagai 'otak' dari kasus suap itu. Nazaruddin pun saat ini telah divonis bersalah dan mendekam di penjara.

KPK juga menemukan adanya bukti dugaan keterlibatan Angelina Sondakh yang juga anggota DPR dari Partai Demokrat. Angelina saat ini masih berstatus sebagai tersangka dan tengah menjalani proses penyidikan KPK.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement