REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Presiden Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK), Kim Yong Nam, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/5). Presiden SBY menyambut kunjungan tersebut tepat pukul 10.00 WIB.
Saat membuka pembicaraan bilateral kedua negara, Presiden SBY mengatakan kunjungan tersebut sebagai tonggak sejarah kedua negara. "Kunjungan Yang Mulia kali ini menjadi tonggak sejarah baru untuk peningkatan kerja sama dan kemitraan kedua negara," katanya, Selasa (15/5).
Presiden menyambut baik dan senang atas kedatangan pemimpin tertinggi kedua di Korea Utara itu. Menurutnya, Indonesia dan Korea Utara telah memiliki sejarah yang panjang. Presiden SBY berharap hubungan yang terjalin dengan kedua negara bisa lebih baik dimasa depan tak hanya dari segi pemerintahan, tetapi juga dengan rakyat kedua negara.
“Yang Mulia benar bahwa di samping hubungan antar pemerintah kedua negara, antarparlemen kedua negara, antara dunia usaha kedua negara, tapi yang lebih penting, hubungan antar rakyat Korea Utara dan Indonesia,” katanya,
Ia juga menginginkan pertemuan tersebut bisa memberikan informasi dari negara tersebut. Sehingga Indonesia bisa ikut serta menciptakan kawasan yang damai dan tumbuh. “Yang pertama saya ingin mendengar apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan kawasan dunia, kawasan Asia Pasifik ini jadi kawasan yang damai, kemudian menjadi semakin tumbuh,” katanya.