Selasa 15 May 2012 19:50 WIB

Mujahidah: Kabsyah binti Rafi', Ibunda para Syuhada (2)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wallpaperbagus.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, masyarakat Madinah dan kaum Anshar menyambut dengan gembira.

Mereka berlomba-lomba memberi pelayanan terbaik bagi Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari golongan Muhajirin.

Kabsyah pun tampil di barisan terdepan memberi segala keperluan dakwah dan pelayanan kepada Rasulullah SAW. Bahkan, dia berharap selama di Madinah, Rasulullah akan tinggal di rumahnya.

Namun Allah berkehendak lain, memilihkan rumah Bani Najjar, tepatnya kediaman Abu Ayuub Al-Anshari RA sebagai tempat tinggal Rasulullah SAW.

Diriwayatkan, Ummu Sa’ad sebagai tokoh perempuan Anshar yang pertama kali berbaiat menjamin kesetiaannya kepada Rasulullah SAW setelah beliau tiba di Madinah.

Andil Kabsyah menegakkan agama Allah dan Rasulullah tidak ada bandingnya. Ia patut menjadi teladan bagi kaum Muslimah. Karena Kabsyah tidak hanya rajin beribadah, dan menjadi pelopor kebaikan.

Namun, yang melekat kuat Ummu Sa’ad selalu ‘berjihad’ dengan cara memberikan semangat kepada kedua putranya, Sa’ad bin Mu’adz dan Amr bin Mu’adz untuk berperang demi Islam.

Istri Muadz ini ikhlas dan bahagia andaikan kedua anaknya meninggal saat berperang di jalan Allah. Namun di Perang Badar, kaum Muslimin menang, dan kedua putra Kabsyah bisa kembali dengan selamat. Saat itu, Sa’ad didaulat sebagai salah seorang anggota Majelis Syuro di Perang Badar.

Di Perang Uhud, kaum Muslimin kalah dan banyak pejuang yang mati syahid. Setelah perang Uhud selesai, para Muslimah berlarian keluar rumah mencari kabar apakah putra, suami, atau saudara lelakinya syahid atau selamat dalam peperangan.

Ummu Sa’ad pun bergegas mencari kabar tentang keselamatan Rasulullah SAW, dan kedua anaknya. Ternyata, putra Kabsyah, Amr bin Mu’adz termasuk gugur di medan Perang Uhud.

Rasulullah SAW bersabda, "Hai Ummu Sa’ad, ada kabar gembira dan sampaikan kabar gembira ini kepada keluarga mereka. Bahwa keluarga mereka yang meninggal dunia, semuanya masuk surga. Dan keluarga yang ditinggalkan akan mendapat syafaat."

Ummu Sa’ad berkata, "Kami rela, ya Rasulullah. Siapa yang akan menangisi mereka setelah ini. Doakanlah ya Rasulullah, untuk orang-orang yang dtinggalkan."

Lalu Rasulullah SAW berdoa, "Ya Allah, hilangkanlah kesedihan hati mereka, lenyapkanlah musibah mereka, dan berikanlah ganti yang baik kepada mereka yang ditinggalkan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement