REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi I DPR memastikan pihak Rusia tidak akan campur tangan dalam urusan penyelidikan kotak hitam yang ditemukan Selasa (15/5) malam di sekitar ekor pesawat Sukhoi Super Jet 100.
"Tidak ada kewenangan berlebih untuk Rusia mengendalikan blackbox," ujar Roy Suryo, Anggota Komisi I DPR pada media, Rabu (16/5) di Lanud Halim Perdana Kusuma.
Roy, yang datang ke Lanud Halim bersama dengan tim KNKT dengan helikopter TNI-AU mengakui kehadirannya juga untuk memastikan bahwa tim Rusia bekerjasama dibawah kendali Indonesia.
Sejauh ini salah satu peran tim Rusia, yaitu membantu menemukan kotak hitam Sukhoi Super Jet 100 sudah berjalan baik. Bantuan pihak Rusia dilaporkan sebatas menyediakan sketsa bentuk blackbox dan posisi peletakannya. Sementara yang terlibat dalam pencarian adalah tim dari Indonesia.
Kotak yang ditemukan tim SAR gabungan malam tadi ternyata diketahui sebagai kotak hitam Cockpit Voice Recorder (VCR). CVR adalah bagian dari kotak hitam yang memiliki fungsi merekam pembicaraan dalam kokpit pesawat.
Tatang menjelaskan, black box terdiri dari Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). CVR berfungsi untuk merekam pembicaraan dalam kokpit pesawat. Sementara FDR, yang saat ini belum diketemukan, berisi data penerbangan seperti ketinggian pesawat serta kecepatan mesin.
Saat ini KNKT berencana melakukan proses pengecekan dan transkrip di laboratorium yang terletak di Jalan Merdeka Timur No 5 siang ini.
Roy berharap temuan CVR ini bisa menjawab teka-teki mengenai penyebab jatuhnya pesawat Sukhoi di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Rabu pekan lalu. "Diharapkan bisa menjawab pertanyaan selama ini," ungkapnya.