Kamis 17 May 2012 04:03 WIB

Anak Muda Ogah Bikin Film Dokumenter?

Keasyikan melihat film-film dokumenter kota Jakarta di Museum Fatahillah/ilustrasi
Foto: republika.co.id/agung sasongkko
Keasyikan melihat film-film dokumenter kota Jakarta di Museum Fatahillah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR---Minat generasi muda di Bali belajar membuat film dokumenter kurang, terbukti sedikitnya peserta yang tertarik mengikuti workshop Festival Film Dokumenter Bali (FFDB).

 

"Sebenarnya yang telah mendaftarkan diri sebanyak 127 orang, namun kenyataannya yang hadir sebagai peserta hanya belasan orang," kata Agung Bawantara, ketua panitia kegiatan tersebut Rabu.

Dia menjelaskan, pihaknya belum mengetahui secara jelas alasan ketidakhadiran calon peserta itu, namun kemungkinan karena enggan datang ke lokasi lokakarya yang digelar di kawasan hotel berbintang.

Agung mengaku, para calon peserta yang menghubungi pihaknya itu didominasi dari kalangan mahasiswa. "Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, praktisi pertelevisian dan perfilman. Mereka mendapatkan pengetahuan dari kalangan sinematografi Tanah Air, yakni IGP Wiranegara, Marcella Zalianty dan Slamet Rahardjo," ujarnya.

Agung mengatakan, IGP Wiranegara adalah seorang dosen yang mengajar di berbagai perguruan tinggi bidang sinematografi memberikan pengetahuan tentang cara membuat film tersebut dengan berbagai kemungkinan, seperti menggunakan narasi atau tidak.

Sedangkan duta FFDB, Marcella Zalianty, menjelaskan mengenai wawasan cara berbisnis di dunia pertunjukan tersebut. "Praktisi film ternama Slamet Rahardjo mengajak para peserta untuk menggali lebih baik potensi dalam kreativitas," ucapnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement