REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Memori Cockpit Voice Record yang saat ini tengah berada di tangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi tengah menunggu 'rumah' atau kotak hitam baru yang didatangkan dari Rusia. Pasalnya, kotak lama, yang kondisinya hangus terbakar, sudah tak bisa digunakan lagi.
Koordinator investigator KNKT, Prof. Dr. Mardjono Siswosuwarno, mengungkapkan kotak hitam baru tersebut sangat penting untuk memori yang berisi rekaman pembicaraan di pesawat.
"Biasanya paling tidak bisa merekam pembicaraan dua jam terakhir di pesawat,"ujar Mardjono saat jumpa pers di kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Jakarta, Rabu (16/5). Dia pun optimis memori tersebut bakal bisa terbaca oleh 'rumah' yang didatangkan dari Rusia.
Menurutnya, alat tersebut akan mengunduh memori yang terdiri dari empat kanal komunikasi itu. "Kondisinya 99,9%,"ungkapnya. Mardjono menegaskan rumah memori kotak hitam itu akan memisahkan suara yang sudah terekam selama penerbangan.
Tidak hanya itu, kotak baru yang akan digunakan untuk membaca isi dalam memori itu bakal memfilter gangguan-gangguan teknis sehingga bisa mendapatkan suara yang jernih. Sehingga, semua komunikasi baik di kokpit dan kabin bisa terdengar dengan baik.