REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK -- Dewan Tinggi Islam menyayangkan tindakan Muslim Kirgistan yang seringkali melecehkan para imigran perempuan dari negera Asia Tengah lain. Hal itu disampaikan Dewan Tinggi menyikapi kebiasaan negatif itu.
"Dalam beberapa waktu terakhir, kami mendapat laporan terkait ancaman kepada para imigran perempuan. Diawal, mereka ingin menunjukan niatan yang mulia, tapi nyatanya tidak begitu," ujar pernyataan resmi Dewan Tinggi, seperti dikutip eng.24.kg, Rabu (15/5).
Menurut Dewan Tinggi, perlakuan Muslim terhadap para imigran itu melanggar prinsip-prinsip Islam. "Jika memang perempuan itu terlibat dalam pencabulan, tetapi perbuatan warga Kirgistan tak lebih baik dari mereka," sebut Dewan Tinggi.