REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Situs punden berundak Gunung Padang, yang beberapa waktu lalu ramai dibicarakan karena diduga ada piramida, kembali diteliti, Kamis (17/5). Dua tim peneliti yang terdiri dari arkeolog dan geolog berupaya mengungkap misteri dibalik teknologi pembangunan punden itu.
Ketua Tim Arkeolog, Ali Akbar, mengatakan penelitiannya bertujuan untuk menindaklanjuti penelitian dan diskusi sebelumnya. "Di situs ini ada beberapa hal yang menarik seperti bentuk bangunan, teknologi bangunan, dan usianya," kata Abe, panggilan Ali Akbar, pada Republika, Rabu.
Selain itu, dalam diskusi-diskusi sebelumnya juga diketahui masih banyak teori dan pendapat yang perlu pembuktian soal 'piramida' Gunung Padang ini. Karena itu, dibentuk Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang. Tim ini terdiri dari dua tim: Tim Geologi yang dipimpin oleh Danny Hilman, dan Tim Arkeologi yang dipimpin oleh Ali Akbar.
Sudah mendapat artefak apa? Abe menjawab, penelitian baru pada tahap survei permukaan Gunung Padang dan di lokasi yang belum dijamah peneliti sebelumnya. "Kita berharap bisa mendapat temuan yang memperjelas seperti apa sih bangunan di situs ini dan kapan waktu dibangunnya," kata Abe.
Situs Gunung Padang terletak di Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur. Situs ini adalah satu bukit yang dipenuhi oleh batu berbentuk persegi panjang. Diduga, situs ini sebagai tempat pemujaan masa megalitikum di Jawa Barat.