REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Arkeolog dan geolog nasional kini berada di situs 'piramida' Gunung Padang. Selama dua pekan ke depan, mereka melakukan penelitian di situs yang diduga berumur 6.000 tahun itu. Ketua Tim Arkeolog, Ali Akbar, mengatakan penelitian ini untuk memperjelas posisi situs Gunung Padang dalam sejarah Indonesia.
Situs Gunung Padang adalah situs jenis punden berundak yang berada di satu bukit di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur. Bukit di situs ini dipenuhi bongkahan batu berbentuk persegi panjang.
Abe, sapaan Ali Akbar, mengatakan dalam penelitian sebelumnya situs Gunung Padang masuk dalam kategori situs pemujaan nenek moyang. Teknologi pembangunan situs ini diduga sederhana hanya dengan menumpuk material batu di atas bukit.
Namun, kata Abe, dalam riset kali ini ingin dibuktikan kalau teknologi pembangunan di situs ini jauh lebih rumit. "Ada indikasi ke arah sana," kata staf pengajar di Departemen Arkeologi Universitas Indonesia ini. Di hari pertama survei permukaan situs, kata Abe, belum ada temuan berarti.
Penelitian kali ini dilakukan oleh Tim Terpadu Penelitian Mandiri Gunung Padang. Tim ini terdiri dari dua tim: Tim Geologi yang dipimpin oleh Danny Hilman, dan Tim Arkeologi yang dipimpin oleh Ali Akbar.
Meski belum melakukan ekskavasi (pengupasan/penggalian situs) secara dalam, sejumlah kotak gali sudah dibuat di beberapa titik di situs ini. Abe memperkirakan, dari bentuk situsnya, Gunung Padang tidak bisa dianggap situs sepele.
"Melihat teknologi pembangunan situs ini, diduga pembangun situs Gunung Padang lebih maju peradabannya dari yang selama ini kita perkirakan," kata Abe.