REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Politik Universitas Hasanudin Makassar, Hasrullah, menilai Ketum Demokrat, Anas Urbaningrum, khawatir popularitas dan elektabilitas parpolnya anjlok. Belum tentu Demokrat pada 2014 nanti mampu mencapai 20-25 persen suara. "Itulah yang mengakibatkan Demokrat menginginkan ambang batas diturunkan," jelasnya, saat dihubungi, Jumat (18/5).
Hasrullah menilai wajar saja Anas khawatir, jika itu benar, karena tugas beratnya adalah mempertahankan eksistensi parpol yang dipimpinnya untuk tetap bisa mengusung capres. Di era SBY dulu Demokrat mampu memenangkan pilpres. Minimal, jelasnya, pada pemilu 2014 nanti Anas mampu menelurkan seorang pengganti SBY. "Kalau tidak bisa maka dia dianggap gagal memimpin partai," paparnya.
Hasrullah menilai lebih baik ambang batas itu tetap merujuk pada UU yang lama atau dinaikkan lagi. "Bukan apa-apa, ini demi kualitas. Jangan sampai capres yang muncul adalah sampah busuk yang menggelikan," imbuhnya.