Jumat 18 May 2012 17:47 WIB

AS Kucurkan 70 Juta Dolar di Sistem Rudal Israel

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dewi Mardiani
peluncuran sistem anti-rudal Israel
Foto: csmonitor
peluncuran sistem anti-rudal Israel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat terus memberi dukungannya kepada Israel. Betapa tidak, AS mengalokasikan tambahan 70 juta dolar AS untuk sistem rudal Israel. Dana juga akan diberikan secara bertahap dan kemungkinan bertambah.

"Selama tiga tahun ke depan, kami bermaksud meminta tambahan dana untuk Iron Dome, berdasarkan ancaman yang berkembang terhadap Israel,"kata Menteri Pertahanan Leon Panetta yang mengumumkan hal itu setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Urusan Militer Israel, Ehud Barak, di Washington pada hari Kamis kemarin (17/5).

Washington sebelumnya telah menyediakan Tel Aviv dengan 205 juta dolar untuk membantu mendanai sistem Iron Dome. Kebijakan datang pada saat pemerintah AS dipaksa untuk membuat pemotongan besar dalam anggaran militernya sendiri di tengah krisis keuangan yang mengerikan.

Kontribusi ke sistem rudal Israel, yang bersumber dari uang pembayar pajak AS, terpisah dari sekitar 3 miliar dolar, Washington memberikan hibah Tel Aviv setiap tahun atas nama bantuan keamanan. Israel mengatakan Iron Dome dimaksudkan untuk melindungi mereka dari serangan rudal pejuang Palestina.

Miliaran dolar uang wajib pajak, yang AS kirimkan ke Israel dalam bentuk bantuan militer dan ekonomi setiap tahun, secara hukum dibenarkan sebagai bagian dari paket bantuan luar negeri pemerintah AS. "Ini merupakan komitmen kami untuk bantuan keamanan Israel,"katanya.

Padahal, Hubungan AS-Israel menegang karena program nuklir Iran. AS meminta Israel menahan diri dan memberi kesempatan dengan dampak sanksi yang akan diterima Iran, sementara Israel menyatakan waktu hampir habis dan perlu dilakukan aksi militer.

 

Sementara itu, kunjungan Barak ke Washington adalah yang ketiga kalinya dalam beberapa bulan terakhir untuk membicarakan nuklir Iran. Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah melancarkan serangan diplomatik terhadap Iran sebelum 23 Mei pembicaraan di Baghdad.

Barak memperingatkan pada Senin bahwa Amerika Serikat dan negara lain akan gagal memeringatkan Iran. Tapi sebuah komentar yang diterbitkan Kamis oleh kepala mantan mata-mata dari Jerman, Israel dan Amerika Serikat serta mantan pejabat lain berpendapat bahwa masih ada waktu untuk sanksi terhadap Iran. Sanksi berisi hukuman yang dirancang untuk sepenuhnya menolak akses Iran ke bank asing, pelayaran internasional dan perusahaan asuransi asing.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement