Jumat 18 May 2012 19:39 WIB

Libur Panjang, Sistem Buka-Tutup di Puncak Terus Dilakukan

Rep: aldian wahyu ramadhan/ Red: Heri Ruslan
Jalur Puncak/Ilustrasi
Foto: antaranews.com
Jalur Puncak/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PUNCAK –- Sistem buka tutup untuk mengatur kelancaran arus lalulintas di kawasan Puncak, Jawa Barat, terus dilakukan. Penutupan jalur ke Jakarta dari arah Puncak, terjadi pada pukul 15.00 WIB, Jumat (18/5).

Penutupan ini dilakukan agar kendaraan tidak menumpuk di jalan. Penutupan ditandai dengan pemalangan jalan memakai cone (kerucut berwarna oranye) atau menggunakan pagar.

Penutupan dilakukan oleh Polres Bogor hingga 17.30 WIB. Setiap ruas jalan Puncak terlihat polisi lalu lintas berjaga. Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melintas ke arah Jakarta .

Kasatlantas Polres Bogor, AKP Zainal mengatakan, selama hari libur, sistem buka tutup ini kaan terus dilakukan. Namun waktunya tidak selalu sama, tergantung arus kendaraan. ‘’Besok saya belum bisa memastikan kapan terjadinya proses one way, tapi kalau Ahad besok, perkiraan penutupan mulai dari pukul 13.00 WIB. Yang ditutup jalur menuju Puncak,’’ ujar AKP Zainal.

Dari pemantauan Republika, kondisi arus jalan menuju, sejak pagi hingga sore tadi sudah mulai ramai. Mulai dari bus, mobil sampai motor berseliweran. Kebanyakan menggunakan plat B atau kendaraan dari Jakarta.

Sejumlah pengendara motor melintas di jalur yang seharusnya ditutup. Hal tersebut sangat membahayakan diri pengemudia motor maupun orang lain. Mobil-mobil menggunakan dua jalur sehingga pengendara motor harus menepi untuk lewat tanpa tersenggol kendaraan dari arus lawan.

Polisi tampak membiarkan pengendara motor yang tetap mengendarai motornya saat arah tersebut sedang ditutup. Ketika jam penutupan berlaku, hampir semua motor tidak mau menunggu jam diperbolehkan jalan. Selain itu, para pengendara motor pun banyak yang terpantau tidak menggunakan helm pengaman.

Sebuah bus yang mengangkut siswa salah satu sekolah yang habis melakukan kegiatan perpisahan di Puncak, penumpangnya banyak yang keluar dan duduk-duduk di lantai depan rumah warga. Bahkan ada di antara pengendara yang keluar dari mobilnya dan mengabadikan moment tersebut dengan berfoto-foto.

Sejumlah pedangang asongan pun terlihat ramai menawarkan dagangannya ke mobil-mobil yang tertahan karena penutupan jalan. Tak hanya pedangan asongan, pengamen pun ikut mengais rezeki di tengah kemacetan tersebut.

Selain kendaraan berplat B, mobil-mobil yang bergerak ke arah Puncak juga banyak yang berplat nomor polisi F yaknir dari Bogor  dan D dari Bandung. Tak hanya kepadatan arus lalulintas.

Warung, restoran, kedai-kedai di kawasan ini hampir seluruhnya terisi oleh pembeli. Terlihat di parkirannya paling banyak kendaraan berplat B.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement