REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kehadiran tim SAR Rusia di lokasi Posko evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor menjadi perhatian warga. Namun keterbatasan bahasa membuat mereka dinilai kurang bersahabat oleh sejumlah orang.
Menurut Alexander (22) salah seorang wartawan berkebangsaan Rusia, kebanyakan mereka tidak fasih berbahasa Inggris sehingga menyulitkan mereka beradaptasi. "Memang kami kurang bagus berbahasa Inggris. Jadi, kami kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sini," katanya saat ditemui di posko tim SAR Rusia, Jumat (18/5).
Alexander berprofesi sebagai fotografer dari kantor berita Rusia. Dia dikirim oleh kantornya untuk ikut bersama tim SAR yang diturunkan ke Indonesia untuk melakukan operasi Sukhoi. Ia mengatakan bahwa tim Rusia yang datang ke Bogor berjumlah sekitar 45 orang mereka terdiri atas anggota tim SAR dan sejumlah anggota militer.
Ia menjelaskan, tenda yang berada di dekat helipad merupakan tenda yang ditempati oleh anggota SAR Rusia. Sementara tenda yang berada di lapangan basket SMP Cipelang adalah anggota dari militer Rusia.
Alexander berangkat dari Rusia bersama tim SAR pada Kamis (11/5) pagi menumpang pesawat militer IL 76. Untuk sampai di Indonesia, mereka harus menempuh penerbangan selama 17 jam.
"Kami sempat transit di New Delhi India selama tiga jam. Lalu, terbang lagi menuju Indonesia," katanya.
Tim dikirim dengan menggunakan dua pesawat, masing-masing pesawat membawa satu helikopter, truk, dan mobil operasional tim. Pesawat mendarat di Jakarta, lalu dari bandara tim bergerak ke Bogor dan melakukan evakuasi.
Alexander lulusan Moskow University mendapat tugas untuk mengabadikan foto-foto selama evakuasi berlangsung. Dia mengaku ini perjalanan pertamanya ke Indonesia. "Indonesia sangat bagus, hanya saja cukup panas. Di Rusia ada empat musim, saat ini sedang masuk musim semi," katanya.
Saat ditanyakan kenapa tim Rusia kurang bersahabat, menurut Alexander yang akrab disapa Sasha, hal itu dikarena tuntutan kerja dan kesulitan bahasa membuat mereka terlihat cuek.
"Saya juga kurang fasih berbahasa Inggris. Jadi, saya mencoba bertegur sapa seadanya," katanya.
Sasha mengatakan bahwa rencananya mereka masih akan di Bogor selama tiga hari lagi untuk keperluan evakuasi Sukhoi.