Sabtu 19 May 2012 11:03 WIB

Priyo: Demokrasi Kita Maju, Tapi..

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Hafidz Muftisany
Priyo Budi Santoso
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menuturkan, Indonesia semakin mantap dan sempurna dalam menjalankan demokrasi. Namun memilukan, ditengah demokrasi yang menguat justru nilai-nilai luhur bangsa semakin luntur.

Priyo berbicara mengenai perspektif demokrasi dan arah demokrasi kedepan dalam diskusi kebangsaan yang digelar Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Semarang, Jumat (18/5). Menurutnya, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dalam penerapan demokrasi.

"Indonesia adalah negara terbesar ketiga yang mempraktikkan sistem demokrasi, dibawah India dan Amerika Serikat," tuturnya.

Namun yang menggusarkan hati, kata Priyo, ditengah demokrasi menguat justru nilai luhur bangsa mulai luntur. Nilai-nilai luhur bangsa disebutkan Priyo seperti gotong-royong, santun, ramah-tamah, kejujuran, saling meghormati, dan sebagainya. "Nilai-nilai luhur bangsa semakin pudar. Padahal mestinya kita bersuka cita pada pencapaian demokrasi ini," ujar politikus demokrat tersebut.

Kehilangan nilai-nilai luhur yang merupakan jatidiri bangsa tersebut diibaratkan seperti kehilangan ruh atau nyawa. "Seperti kita kehilangan roh, nyawa. Kalau begini terus Indonesia akan berada pada anomali yang membahayakan," kata Priyo.

Sekarang ini, sikap bangsa sudah jauh dari nilai leluhur. Masyarakat sekarang ini, ujar Priyo, mudah marah karena hal sepele. Gesekan-gesekan sosial mudah dan sering kali muncul. "Masyarakat mudah sekali marah karena hal-hal sepele, kerap terjadi gesekan horizontal yang tidak mencerminkan nilai luhur bangsa Indonesia yang selama ini terkenal santun dan ramah tamah," tuturnya.

"Kegusaran ini harus saya kemukakan. Ada satu yang salah di Bangsa kita kalau terus begini. Kalau.kita tidak hati-hati, jati diri bangsa semakin kehilangan nilainya," kata Priyo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement