REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia berhasil melangkah ke semifinal Al Nakba International Tournament setelah di babak penyisihan terakhir Grup B mampu menahan imbang Kurdistan 1-1 di Dora International Stadium, Palestina, Sabtu (19/5) malam.
Dengan hasil imbang ini Timnas Garuda menjadi runner up terbaik setelah mampu meraih poin sama dengan Kurdistan (juara Grup B) yaitu empat poin dari dua pertandingan. Adapun selisih gol yang berhasil diciptakan adalah Indonesia dengan 2-1 sedangkan Kurdistan 3-2.
"Alhamdulillah. Kita sudah capai target semifinal. Sekarang kita menatap final. Insya Allah jalan kita makin lempang," kata Manajer Timnas Indonesia Ramadhan Pohan melalui pesan layanan singkat usai pertandingan.
Menurut dia, pertandingan itu sendiri sangat berat. Tetapi semua pemain bisa mengatur irama serangan termasuk bertahan. Apalagi, kata dia, kondisi fisik pemain sudah membaik meski masa recovery hanya sebentar.
Untuk meraih hasil imbang ini bukan perkara mudah bagi Timnas Garuda. Bertapa tidak, lawan yang dihadapi terus memberikan perlawanan yang tidak kalah sengitnya karena pertandingan ini adalah penentuan untuk lolos ke semifinal.
Indonesia yang didominasi pemain yang minim jam terbang internasional terlihat tenang meski lawan yang dihadapi memiliki postur yang lebih tinggi. Meski demikian, timnas harus kebobolan terlebih dahulu melalui pemain Kurdistan, Karzan Abdullah menit 16.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi timnas untuk menyamakan kedudukan. Satu menit berselang, pemain asal klub Persipura Jayapura yaitu Titus Bonai mampu menyamakan kedudukan setelah mendapatkan umpan dari Hendra Bayauw. Kondisi ini terjadi hingga babak pertama usai.
Mamasuki babak kedua, Indonesia sering mendapatkan tekanan beruntun dari Kurdistan, sehingga membuat penjaga gawang timnas Endra Prasetya harus berjibaku untuk mengamankan gawangnya.
Sedikitnya tiga kali penyelamatan cemerlang dilakukan penjaga gawang klub Persebaya Surabaya itu. Kondisi ini membuat semangat pemain lainnya terpacu. Telihat dengan jelas semua pemain berusaha membangun barisan pertahanan yang kuat.
Dengan memperkuat barisan pertahanan membuat peluang untuk menambah pundi gol tertahan. Bertapa tidak, duet Titus Bonai dan Irfan Bachdim jarang mendapatkan umpan terukur dari pemain tengah.
Kondisi berbeda terjadi di kubu lawan. Meski terlihat kesulitan membongkar pertahanan Indonesia, Kurdistan tetap tenang dan berusaha memperagakan permainan cantiknya. Peluang demi peluang tercipta meski tidak mampu merubah kedudukan hingga pertandingan berakhir.