REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Suasana di posko evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor mulai sepi ditinggalkan penghuninya.
Pantauan Sabtu di lokasi helipad, tidak terlihat adanya helikopter di lapangan. Sementara itu, situasi sudah mulai sepi dari aktivitas, hanya tim SAR Rusia yang masih berada di tendanya.
Menurut informasi salah seorang anggota SAR yang bertugas di lokasi, hari ini tidak ada aktivitas evakuasi. Hanya ada aktivitas pengiriman logistik melalui jalur udara menggunakan helikopter yang dilakukan pagi tadi.
Sementara itu, Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel Inf. A.M. Putranto, pencarian FDR masih dilakukan oleh 10 orang tim Rusia dan didampingi enam orang tim SAR Indonesia.
"Saat ini, mereka sudah bergerak ke lokasi jatuhnya pesawat di kedalaman 200 meter dari tebing. Mereka akan memaksimalkan pencarian hingga besok," kata Danrem.
Danrem mengatakan Minggu besok merupakan batas akhir bagi tim Rusia melakukan pencarian di Gunung Salak. Dan, rencananya Rusia akan menggelar rapat evaluasi terkait dengan pelaksanaan operasi selama di Gunung Salak.
"Nanti keputusan evaluasi mereka apa akan kita tunggu. Jika seandainya mereka meminta tambahan hari, kita siap untuk memfasilitasi dan mengawal mereka hingga FDR ditemukan," kata Danrem.
Menurut Danrem, operasi kewilayahan sebagai lanjutan dari operasi Badan SAR Nasional telah dimulai sejak Sabtu ini. Dalam operasi ini akan melibatkan aparat setempat, yakni korem, Lanud ATS, polres, polsek setempat, perwakilan Basarnas, KNKT, Kopassus, serta Paskhas.
Operasi lanjutan tersebut, kata Danrem, tidak ada batas waktunya karena dalam operasi tersebut juga akan dilakukan penyapuan dan penghijauan kembali di lokasi jatuhnya pesawat.
"Ada 86 personel yang dilibatkan dalam operasi lanjutan kewilayahan," katanya.