REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Penembakan yang terjadi di Papua belakangan dinilai lebih bermotif politik. Situasi di Papua pun sekarang menurut Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, sudah bergeser, bukan lagi sekedar aksi OPM tapi dilakukan kelompok bayaran untuk kepentingan ekonomi dan politik.
‘’Situasi di Papua semakin tak kondusif setelah adanya penembakan terhadap pengendara sepeda motor dan kemudian disusul tembak menembak kelompok tertentu dengan aparat TNI/Polri,’’ katanya, Ahad (20/5).
Dibidang ekonomi, jelas dia, telah terjadi perebutan program atau proyek yang terus mengalir ke Papua. Ini telah menjadi rebutan segelintir elit di daerah dan bahkan elit di pusat. Sementara di bidang politik, perebutan kekuasaan yang berkolusi dengan mereka yang memegang senjata dianggapnya semakin kental.
‘’Kasus penembakan pesawat Trigana dan disusul penembakan tukang ojek mengindikasikan adanya penembakan bermotif politik, dan bukan masalah OPM,’’ papar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Ia pun meminta agar aparat intelejen TNI/Polri dapat mencermati masalah ini. termasuk melakukan tindakan di lapangan secara proposional dan profesional. Jangan sampai aparat bermain di air keruh hanya untuk kepentingan sesaat.
‘’Penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi harus tetap dilakukan. Siapa pun pelaku korupsi harus diseret ke meja hijau. Koruptor-koruptor elit itu yang kadang berlindung dalam isu referendum,’’ tambah Tubagus.