Senin 21 May 2012 10:27 WIB

Pilot Masih Trauma, Trigana Belum Buka Penerbangan ke Mulia

Pesawat Trigana Air Service Jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-YRF sebelum lepas landas dari Bandara Wamena, Jayawijaya, beberapa waktu lalu. Pesawat tersebut tertembak orang tidak dikenal di Bandara Mulia, Papua pada Ahad (8/4).
Foto: Chanry Andrew Suripatty/Antara
Pesawat Trigana Air Service Jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-YRF sebelum lepas landas dari Bandara Wamena, Jayawijaya, beberapa waktu lalu. Pesawat tersebut tertembak orang tidak dikenal di Bandara Mulia, Papua pada Ahad (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Asisten Manajer Area Trigana Papua Irwan Rochendi mengatakan, pihaknya telah mengevakuasi pesawat twin otter yang ditembak oleh orang tak dikenal di lapangan terbang Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada April lalu ke Bandara Sentani, di Kabupaten Jayapura.

"Soal hari dan tanggalnya saya lupa, tapi kita (Trigana) telah evakuasi twin otter dari Mulia ke Sentani pada minggu lalu," kata Irwan ketika dihubungi, Senin.

Ia mengaku, meskipun pihaknya telah mengevakuasi pesawat twin otter ke Sentani, tetapi hingga saat ini pihaknya belum membuka kembali rute penerbangan ke Mulia Kabupaten Puncak, karena pilot dan kru-nya masih trauma.

"Pilot dan kru kami masih trauma, masih terbebani dengan peristiwa penembakan tersebut," katanya.

Irwan juga mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan Trigana akan melayani kembali penerbangan ke Mulia, Kabupaten Puncak.

"Saya belum tahu sampai kapan kami buka rute ke Mulia, karena menunggu kondisi psikologis pilot dan kru kami," katanya.

Pada Minggu pagi tanggal 8 April lalu telah terjadi penembakan pesawat milik Trigana jenis twin Otter oleh OTK yang belakangan diketahui dari kelompok separatis bersenjata, ketika pesawat tersebut hendak mendarat di lapangan terbang Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Dalam penembakan pesawat tersebut, Leiron Kogoya, salah satu wartawan Papua Pos Nabire grup surat kabar harian (SKH) Pasific Post tertembak mati, sedangkan penumpang, pilot dan kopilot juga ikut kena serpihan tembakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement