REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebagian besar proyek komersial dan residensial di Makkah tertunda karena kurangnya pasokan semen. Hal tersebut disebabkan banyaknya proyek yang dibangun bernilai miliaran riyal di daerah Tanah Haram dan beberapa pusat kota lain di sekitar Makkah.
Sebagaimana yang diberitakan Al Eqtisadiah bisnis, Ahad (20/4) yang dilansir Arabnews.com, harga semen per karung melonjak drastis menjadi sekitar 20 riyal Saudi dalam waktu dua bulan terakhir ini. Pemerintah Arab Saudi masih mencoba menurunkan harga menjadi 14 riyal Saudi per karungnya. Krisis semen yang memburuk ini diperkirakan akan mempengaruhi hampir 70 persen dari mega proyek tersebut.
Sejumlah pejabat di bidang kontraktor mengeklaim bahwa krisis yang terjadi saat ini adalah rekayasa beberapa pihak. Menurut kontraktor tersebut, pemasok semen sengaja menciptakan paradigma kelangkaan semen agar harga semen melonjak.
Sebagai akibat dari kekurangan semen, kontraktor di Jeddah, Makkah, Madinah, dan kota-kota lain di wilayah barat harus membayar 25 riyal Saudi per karung semen yang mereka beli di pasar gelap. Hal ini juga menaikkan harga siap-pakai semen dari 200 riyal Saudi menjadi 350 riyal Saudi untuk per meter persegi.
Selanjutnya, Menteri Perdagangan dan Industri Tawfiq Al-Rabiah telah mengeluarkan perintah pada 18 Maret yang menetapkan harga semen resmi adalah 12 riyal Saudi per karung untuk pabrik. Sementara, untuk pedagang kaki lima dan toko eceran, harganya mencapai 14 riyal Saudi.