REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Kementrian Perhubungan belum memikirkan kemungkinan mercusuar sebagai solusi keselamatan penerbangan di bandara dekat pegunungan. Menurut Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti, untuk sementara hal tersebut belum perlu.
"Pilot saya rasa sudah tahu kesulitan (medan)," katanya saat dalam konferensi pers Regional Runway Safety Seminar, Senin (21/5). Ia mengatakan sebelum terbang sudah ada flight plan yang dibuat.
Dijelaskannya keberadaan mercusuar mungkin akan menganggu penerbangan. Karena jarak pandang pilot akan terpengaruh cahaya mercusuar.
"Radar juga sudah terlihat kalau ada gunung atau tidak," katanya.
Menurutnya berdasarkan peraturan keselamatan udara, bila jarak pandang di bawah lima ribu, pilot juga tidak boleh melakukan penerbangan.