Senin 21 May 2012 17:58 WIB

Masih Menumpuk di Belawan, Puluhan Kontainer Limbah B3

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Limbah berbahaya asal Inggris
Foto: antara
Limbah berbahaya asal Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Sedikitnya 40 kontainer berisi besi bekas yang terindikasi mengandung limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) sejak medio Maret 2012 hingga kini masih menumpuk di terminal peti kemas internasional Pelabuhan Belawan Medan.

"Mengenai besi bekas yang diduga mengandung limbah B3, kami masih menunggu rekomendasi dari KLH (Kementerian Lingkungan Hidup)," kata Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan (P2) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Belawan, Teguh Priyono, di Medan, Senin (21/5).

Menurut dia, KLH merupakan institusi pemerintah yang mempunyai wewenang menyatakan besi bekas impor tersebut mengandung limbah B3 atau tidak. Dari hasil rekomendasi KLH, lanjut dia, akan dapat ditindaklanjuti apakah besi bekas impor tersebut boleh atau tidak diangkut ke pabrik.

Sebanyak 40 kontainer besi bekas itu diimpor pabrik peleburan besi PT Growth Sumatra Industry dari Belanda, Amerika Serikat, dan Rusia. Dugaan limbah yang mengandung B3 di dalam kontainer itu, antara lain berupa karet, lampu bekas, travo bekas, dan oli bekas.