Senin 21 May 2012 21:10 WIB

Gas Elpiji 3KG Mulai Langka di Sukabumi?

Tabung gas 3 kg
Tabung gas 3 kg

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gas elpiji ukuran tiga kilogram mulai mengalami kelangkaan di Kabupaten Sukabumi. Kelangkaan terjadi di kecamatan Palabuhanratu dan Cisolok. Kelangkaan tersebut diduga karena pengurangan pasokan gas elpiji dari awal Mei.

Ketua Himpunan Pangkalan Elpiji Palabuhanratu-Cisolok, Dewi Yuni, mengatakan sudah beberapa hari terakhir ini keberadaan tabung gas elpiji langka. Itu menyebabkan antrean panjang warga untuk mendapatkan pasokan gas elpiji. Karena, mayoritas warga di wilayah itu sudah menggunakan gas untuk kebutuhan rumah tangga.

"Kelangkaan ini disebabkan oleh pengurangan pasokan gas sehingga sudah beberapa hari terakhir di wilayah Palabuhanratu dan Cisolok sulit mendapatkan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram," kata Dewi kepada wartawan.

Dewi mensinyalir kelangkaan elpiji diduga disebabkan adanya pengurangan kuota dari PT Pertamina untuk wilayah Kabupaten Sukabumi. Ada pengurangan sebesar delapan persen mulai Mei ini.

Sales Representative (SR) Elpiji Rayon Enam Pertamina, Anggora Dini, membatah hal tersebut dengan mengatakan tidak ada pengurangan kuota pasokan elpiji. Bahkan, pasokan gas elpiji di Kabupaten Sukabumi mengalami kenaikan.

"Dari data kami pada 2012 ini, pasokan gas elpiji tiga kilogram per bulannya untuk Sukabumi mencapai sekitar 1.327.480 tabung/bulan. Padahal, tahun sebelumnya hanya sebesar 1.200.000 tabung gas elpiji/bulan," kata Anggora.

Anggora menyebutkan pengurangan pasokan ini hanya salah pengertian saja. Karena, informasi kelangkaan gas berbarengan dengan pendataan ulang pangkalan. Di Sukabumi baik kota maupun kabupaten, itu terdapat 440 unit pangkalan, 24 agen resmi dan enam unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement