REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jelang pemilu, Dewan Militer Mesir berencana menghabiskan dana hampir 1 miliar dolar AS guna memenuhi kebutuhan diesel negara Piramida tersebut, Senin (21/5). Kekurangan bahan bakar telah menyebabkan kemarahan publik tahun ini. BBM yang semakin langka juga menyebabkan lambatnya panen gandum yang menjadi panganan utama masyarakat Mesir.
Para kreditur juga mendesak pemimpin baru Mesir nantinya untuk mengambil langkah tidak populer untuk memotong subsidi BBM. Jenderal militer juga mungkin ingin menhamin pasokan BBM untuk tentara dan alat militernya.
Dokumen tender diperlihatkan Reuters berisi bahwa perusahaan BUMN Mesir Petroleum Corp (EGPC) berusaha untuk membeli lebih dari satu juta ton minyak gas, atau diesel, dari Juli hingga September . "Ini tampaknya sebagai upaya untuk menjaga stabilitas politik," kata Jane Kinninmont, seorang peneliti senior di London Chatham House. Menurut Jane, kelangkaan BBM dapat memicu kerusuhan sipil terutama jika masyarakat mulai menyalahkan presiden baru karena tidak banyak membantu mereka.
Sebanyak 36 kargo BMM ditenderkan. Ini meningkat dibandingkan 24 kargo yang dibeli tahun lalu. Sejak itu, kekurangan BBM menyebabkan antrean panjang BBM dan mendorong Mesir ke stagnasi ekonomi. Sejak itu, kekurangan telah di kali menyebabkan antrean panjang untuk bahan bakar yang terganggu membuat marah bisnis dan publik yang Mesir yang marah pada stagnasi ekonomi adalah pendorong utama pemberontakan tahun lalu.