Rabu 23 May 2012 05:00 WIB

Atlet Berjilbab UEA Siap Cetak Sejarah di Olimpiade

Kulsoom Abdullah, atlet angkat besi asal Amerika Serikat keturunan Pakistan. Perjuangannya agar federasi angkat besi internasional (Interntional Weightlifting Federation) membolehkan jilbab menuai hasil pada Juli 2011.
Foto: AP Photo/Joey Ivansco
Kulsoom Abdullah, atlet angkat besi asal Amerika Serikat keturunan Pakistan. Perjuangannya agar federasi angkat besi internasional (Interntional Weightlifting Federation) membolehkan jilbab menuai hasil pada Juli 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Wanita muslim yang tergabung dalam tim angkat besi Uni Emirat Arab (UEA) siap membuat sejarah baru di Olimpiade London. Mereka merupakan kontingen angkat besi pertama yang mentas di kompetisi internasional tersebut mengenakan jilbab.

"Kami adalah negara pertama dimana atlit kami di tutupi, mengenakan pakaian Muslim," ungkap Jassim Abdulrahman Al-Awazi, anggota dewan untuk Emirates Weightlifting Federation dan GCC Weightlifting Organization, pada harian asal Uni Emirat Arab, The National, Senin, 21 Mei 2012.

Lifter UEA, yang mendapat kesempatan berlaga di ajang Olimpiade London-berlangsung 27 Juli hingga Agustus 2012-kini memang bisa bernafas lega. Mereka dipastikan bisa turun dalam kompetisi tersebut mengenakan jilbab.

Kabar gembira ini menyusul perubahan peraturan dari International Weightlifting Federation (IWF) yang membolehkan pakaian tertutup saat bertanding.

Peraturan IWF sebelumnya mengharuskan para lifter menggunakan pakaian (kostum khusus) tanpa kerah dan tidak boleh menutupi sikut atau lutut.

Namun pada Juli 2011, federasi angkat besi internasional tersebut memodifikasi peraturannya untuk mengakomodir umat Muslim, dengan memperbolehkan penggunaan jilbab.

"Hal itu sangat berharga bagi negara Muslim, ketika isu tersebut dimunculkan," kata Al Awazi. "Itu tidak dipaksakan, itu adalah pilihan bagi atlit jika mereka ingin mengenakannya (jilbab)."

Jilbab pernah bersinar di Olimpiade Beijing pada 2008. Banyak atlet muslimah mematahkan stereotipe barat, membuktikan kalau mengenakan penutup aurat bukan halangan untuk berprestasi dalam kehidupan maupun olahraga.

Seperti dilansir onislam.net, selama pertandingan itu di gelar, tercatat enam atlet berkerudung asal Mesir, tiga atlet Iran, seorang atlet Afghanistan dan seorang atlet Yaman turun dalam nomor lari, dayung, taekwondo dan memanah.

sumber : onislam.net
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement