Rabu 23 May 2012 09:12 WIB

Alwi Shihab Terima Penghargaan Presiden Portugal

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Alwi Shihab
Foto: Republika
Alwi Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Mantan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Alwi Shihab, memeroleh penghargaan dari Pemerintah Portugal terkait rekonsiliasi hubungan diplomatik kedua negara.

Penghargaan akan diberikan hari ini, Rabu (23/5), di Museum Nasional, Jakarta. Penghargaan tersebut akan diserahkan langsung oleh Presiden Portugal, Anibal Antonio Cavaco Silva, malam ini.

Sebelumnya, Silva telah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden SBY. Kunjungan Silva merupakan pertama kalinya dilakukan oleh seorang kepala negara Portugal ke Indonesia sejak dibukanya hubungan dilomatik Indonesia dan Portugal pada 1950.

Menurut Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Carlos Frota, penghargaan tertinggi kehormatan dari Portugal ini sebagai pengakuan formal dari Portugal untuk Alwi Shihab dalam upayanya memulihkan hubungan diplomatik setelah dua dekade membeku. Acara penghargaan juga akan dimeriahkan dengan konser musik Portugal.

Alwi Shihab adalah Menteri Luar Negeri pada tahun 1999. Sejak tahun 2002, ia merupakan Ketua Umum Partai kebangkitan Bangsa (PKB). Di kalangan cendekiawan dan pemikir Islam AS, nama Alwi tidak asing. Alwi adalah salah seorang ahli Islam pertama yang duduk dalam Board of Trustee pada Centre for the Study of World Religions, lembaga pengkajian yang berafiliasi dengan Harvard Divinity School.

Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk Kabinet Indonesia Bersatu, Alwi dijadikan Menko Kesra. Setelah dicopot dalam perombakan pada 5 Desember 2005, Alwi direncanakan akan menjabat sebagai utusan khusus untuk kerjasama dengan Timur Tengah.

Hubungan antara Indonesia dengan Portugal, tidak lepas dari sejarah berdirinya Timor Leste sepuluh tahun lalu. Sebelum menjadi bagian NKRI dengan nama Timor Timur, Timor Leste adalah daerah jajahan Portugal.

Hubungan keduanya sempat menegang setelah Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste dengan sokongan luar biasa dari PBB. Semenjak hari kemerdekaan itu, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa Portugis sebagai bahasa resmi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement