REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekitar 68 persen jajanan anak di sekolah memiliki kandungan bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, dan rhodamin. Demikian kata Ketua Tim Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rachmat Sentika.
"Penyalahgunaan bahan kimia berbahaya yang dimasukkan berlebihan ke dalam jajanan sangat berbahaya terhadap kesehatan anak," katanya pada seminar "Aku Anak Sehat: Aku Bersih, Aku Sehat, Aku Hebat", di Yogyakarta, Rabu.
Dia mengatakan hal tersebut memang tidak akan terlihat dalam jangka waktu dekat. Tetapi dalam jangka waktu yang lama, zat kimia itu akan menyebabkan kerusakan pada ginjal serta gangguan dalam tumbuh kembang anak.
Sementara psikolog anak, Rose Mini, mengatakan ada strategi untuk para orang tua dan guru dalam memberikan kesadaran dan edukasi tentang kandungan zat berbahaya dalam jajanan di sekolah kepada anak. Strategi itu, menurut dia, diperlukan dalam menghadapi sifat anak-anak yang cenderung tidak menghiraukan pola makan sehat.
Ia mengatakan strategi itu adalah para orang tua dan pendidik atau guru harus menguasai wawasan mengenai pola makan yang sehat.