REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak promotor Lady Gaga, Big Daddy Entertainment membantah jika konser telah dibatalkan. Kabar di beberapa media yang menyebutkan bahwa Lady Gaga lebih memilih membatalkan konser dibanding melakukan permintaan promotor, tidak dibenarkan promotor.
Perwakilan Big Daddy, Arif Ramadhoni, mengatakan merebaknya isu pembatalan konser bermula ketika manajer tur Lady Gaga sedang menjadi pembicara dalam acara Music Matters di Singapura. Dalam kesempatan tersebut, sang manajer hanya memberi gambaran bahwa kreativitas bermusik seseorang, dalam hal ini Lady Gaga, tidak bisa dibatasi. "Tapi pihak menajemen Lady Gaga tidak menyebutkan jika konser dibatalkan," ucap Arif saat jumpa pers di Eclectic Cafe, Cilandak, Jakarta, Jumat (26/5).
Pihaknya tidak ingin berspekulasi akan pembatalan konser. Pasalnya, Big Daddy masih terus mengupayakan agar konser yang direncanakan pada (3/6) mendatang jadi digelar dan berlangsung sukses. Saat ini tim Big Daddy ada yang berada di Singapura untuk berkoordinasi intensif dengan manajemen pelantun tembang "Just Dance" tersebut. "Respon dari sana bagus," kata Arif.
Hingga kini, belum diketahui pasti kapan keputusan jadi atau tidaknya konser dilaksanakan. Pihaknya menghormati proses evaluasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang sampai saat ini masih berjalan.
Jika konser tetap digelar, promotor menyerahkan sepenuhnya pengamanan pada pihak kepolisian. "Mereka lebih paham tentang pengamanan bertaraf internasional," ujar Arif.