REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meski Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Agustus masih jauh, namun sejumlah tiket kereta api dari Bandung ke beberapa kota besar sudah ludes dipesan calon penumpang. Pasalnya, akses pemesanan 90 hari sebelum keberangkatan kereta api memungkinkan masyarakat memesan jauh-jauh hari sebelum melakukan mudik ke kampung halaman. Pemesanan melalui online pun mempermudah pembelian tiketnya.
Kepala Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Bambang S Prayitno mengatakan, okupansi 100 persen terjadi pada kereta api Lodaya malam, Harina, dan Malabar untuk keberangkatan 16 Agustus (H-2) dan 17 Agustus (H-3) 2012. Kedua tanggal tersebut menjadi favorit penumpang kereta api dalam beberapa tahun terakhir. "Okupansi beberapa kereta api sudah mencapai sekitar 100 persen," ujarnya Jumat (25/5)
Namun. lanjut Bambang, masyarakat tidak perlu khawatir karena rata-rata okupansi H-4 sampai H-10 masih rendah sekitar 20 persen. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat segera melakukan pemesanan tiket sebelum habis terjual.
Selain itu, PT KAI juga melakukan penyesuaian tarif yang berlaku mulai tanggal 10-15 Agustus 2012 pada beberapa rute. Tarif Kereta Mutiara selatan (Bandung-Surabaya) dari Rp 200.000 menjadi Rp 320.000. Argo wilis dan Turangga dari Rp 330.000 menjadi Rp 600.000. Kemudian, tarif Kereta Lodaya tujuan Bandung-Solo menjadi Rp 350.000 (eksekutif) dan Rp 230.000 (bisnis).
Lalu, tarif kereta Malabar tujuan Bandung-Malang naik sekitar empat persen dari harga normal menjadi Rp 450.000 (eksekutif) dan Rp 275.000 (bisnis) serta Rp 170.000 (ekonomi plus)."Sementara untuk kereta Harina jurusan Bandung-Semarang tarif eksekutifnya Rp 275.000 sedangkan bisnisnya Rp 175.000," ungkapnya.
Soal penambahan gerbong kereta api, sambung Bambang, belum ada kepastian karena masih berkoordinasi dengan unit sarana. Namun rencanaya PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan menambah sebelas rangkaian KA untuk memperkuat angkutan Lebaran nanti. “Tapi ini masih dalam proses pengajuan ke pemerintah,”jelasnya