REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Herry Suhardiyanto akan melepas resmi dua anggota satuan pengamanan, yakni Supriatna (44) dan Suhardi (46), yang tewas diberondong penjahat sebelum adzan Jumat di Masjid Al-Hurriyah Kampus IPB Darmaga.
"Rektor IPB (Prof Herry Suhardiyanto) sendiri yang akan melepas resmi dari kampus karena keduanya gugur dalam tugas," kata Sekretaris Eksekutif IPB Dr Ir Bonny P.W. Soekarno kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/5).
Ia menjelaskan, kalau proses otopsi cepat selesai, kemungkinan akan dilepas setelah shalat Ashar di Kampus Darmaga, namun jadwal itu menyesuaikan situasi.
Sedangkan pemakaman kedua Satpam tersebut, kata dia, rencananya di tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di belakang kampus.
"Di belakang kampus memang ada TPU yang biasa untuk memakamkan keluarga besar IPB, baik dosen maupun pegawai," katanya.
Menurut dia, IPB sendiri sudah menyiapkan penghargaan anumerta kepada dua anggota Satpam tersebut.
"Rektor IPB Prof Herry Suhdariyanto sudah memerintahkan untuk disiapkan penghargaan kepada dua Satpam tersebut karena gugur dalam tugas," katanya. Ia menjelaskan, duat Satpam tersebut berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Berdasarkan data yang ada, almarhum Supriatna (44) -- yang biasa dipanggil "pak Bonar" -- masa kerjanya sudah 20 tahun. Sedangkan almarhum Suhardi (46), masa kerjanya lebih kurang 10 tahun.
Dua Satpam tersebut diduga memergoki para pelaku yang akan mencuri kendaraan di sekitar Masjid Al-Hurriyah, di saat masyarakat Muslim akan melaksanakan shalat Jumat.