REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemukulan yang hampir terjadi kepada anak kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Sekjen Partai Demokrat, Edi Baskoro Yudhoyono (Ibas) dinilai adalah persoalan serius. Menurut pengamat politik M Qodari, persoalan yang terjadi di Maluku Utara tidak sekadar persoalan politik.
“Persoalan itu juga menyangkut pengamanan keluarga presiden, kok bisa-bisanya sampai hampir ada penyerangan,” katanya saat dihubungi, Jumat (25/5).
Ia juga mengatakan pengamanan keluarga presiden seharusnya menjadi perhatian utama bagi para polisi, intelijen, hingga TNI, meskipun Ibas hadir sebagai Sekjen Partai Demokrat. Menurutnya, kejadian itu secara tidak langsung mengancam keselamatan anak presiden yang harusnya mendapatkan pelayanan VVIP.
“Saya kira ini persoalan serius,” katanya.
Ia menyadari kegiatan Ibas ke depan sebagai Sekjen PD akan lebih padat daripada biasanya. Sehingga pengamanannya pun harus menjadi perhatian. Meskipun pengamanan itu tetap tidak boleh dilakukan secara mencolok.
“Gak boleh mencolok juga. Kembali saja ke SOP-nya seperti apa, karena di satu sisi dia menjabat Sekjen PD dan juga adalah anak Presiden SBY,” katanya.