REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Cina tak terima dengan laporan hak asasi manusia yang dikeluarkan Amerika Serikat. Mengkritik tajam, Cina, Jumat (25/5), menyebut laporan versi AS penuh prasangka palsu. Negara itu bersikeras laporan HAM-nya telah mengalami perbaikan.
Laporan AS diterbitkan setelah Cina mengizinkan salah satu aktivis HAM-nya pergi ke New York untuk menimba ilmu. Laporan menyatakan bahwa jejak rekam HAM di negara itu kian memburuk pada 2011 ketika otoritas semakin menekan upaya membungkam opini berseberangan.
'Laporan HAM yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS menuding negara-negara lain tapi alpa melihat diri sendiri," ujar jurubicara Kementrian Luar Negeri Cina, Hong Le, kepada wartawan, Jumat (25/5).
"Isi yang berkaitan dengan Cina dipenuhi dengan prasangka, tak menghargai fakta-fakta serta mengaburkan mana yang benar dan yang salah," imbuhnya. Hong Lei menekankan penerbitan laporan macam itu tak seharusnya dilakukan karena hanya digunakan sebagai alat menyerang urusan dalam negeri negara lain.