Sabtu 26 May 2012 07:46 WIB

Capres Ikhwanul Muslimin Melaju ke Putaran Kedua Pilpres Mesir

Bendera Mesir
Bendera Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Calon presiden dari Ikhwanul Muslimin, Dr Mohamed Moursi (60 tahun) dan calon independen Jenderal (Purn) Ahmed Shafik (70) menguat untuk maju pada tahap kedua dalam pemilihan presiden Mesir yang dijadwalkan berlangsung pertengahan Juni depan.

Perhitungan sementara pada Jumat malam (Sabtu dini hari WIB) menunjukkan Moursi memperoleh 25 persen suara, Shafik 24 persen, disusul Hamdeen Sebahi (independen) 20 persen, dan mantan Sekjen Liga Arab, Dr Amr Moussa (independen) 11 persen, dan suara sisanya terbagi di antara sembilan Capres lainnya.

Mengemukanya Capres Shafik ini mengagetkan banyak kalangan karena sebelumnya ia ditentang keras oleh kelompok pro revolusi.

Shafik oleh kelompok pro reformasi dianggap sebagai loyalis mantan Presiden Hosni Mubarak yang digulingkan dalam revolusi pada awal tahun lalu.

Shafik adalah Perdana Menteri yang diangkat Mubarak pada hari-hari terakhir kekuasaanya menyusul pencahnya revolusi para 25 Januari 2011.

Begitu pula Hamdeen Sebahi yang menempati posisi ketiga, karena tokoh yang menyebut dirinya "penyambung lidah pemimpin legendaris, mendiang Presiden Gamal Abdel Nasser", tersebut tidak muncul dalam berbagai jajak pendapat sebelumnya.

Jumlah suara yang telah dihitung diperkirakan berkisar 60 persen dengan tingkat partisipasi pemilih ditaksir sekitar 55 persen dari total 50 juta pemilih.

Adapun Moursi, peraih doktor bidang teknik dari University of Southern California, AS pada 1982, sudah diduga sebelumnya akan memimpin karena ia adalah Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan -- sayap politik Ikhwanul Muslimin, yang memenangkan pemilihan parlemen.

Moursi bergelut di ranah politik sejak awal 1990-an dan terpilih sebagai anggota parlemen pada 2000. Di jajaran Ikhwanul Muslimin, Moursi adalah anggota Dewan Mursyid.

Ia dikenal sebagai akademisi yang mengetui Jurusan Teknik Material pada Universitas Zakazik, Mesir, dan dosen teknik di Cairo University.

Pemilihan Presiden tahap pertama yang berlangsung pada Rabu dan Kamis (23-24/5) di bawah pengamanan ketat, namun berlangsung aman dan tertib, kendati terjadi beberapa insiden kecil antar pendukung capres.

Para pemantau asing termasuk Carter Center pimpinan mantan Presiden AS, Jimmy Carter, menilai pelaksanaan Pilpres tersebut berlangsung demokratis, jujur dan transparan.

Hasil Pilpres tahap pertama ini dijadwalkan secara resmi akan diumumkan oleh Komisi Pimilu pada Selasa depan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement