Ahad 27 May 2012 01:45 WIB

Seni Budaya Islam Diusulkan Masuk Kurikulum Sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT, BABEL -- Ragam seni budaya Islam yang tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, dinilai perlu masuk kurikulum muatan lokal di sekolah untuk mengasah secara dini kepekaan para siswa terhadap sistem nilai budaya dan religi.

"Pihak pemerintah daerah sebaiknya mengkaji aneka kearifan lokal tersebut untuk dimasukkan dalam kurikulum pendidikan mulai tingkat sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) sederajat dalam upaya membentuk generasi yang beretika dan berakhlak mulia," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka Syaiful Zohri di Sungailiat, Sabtu.

Ia menjelaskan, dalam seni budaya Islam cukup banyak makna, nasihat dan petunjuk-petunjuk suci dalam menjalani kehidupan sesuai nilai-nilai Islam, sehingga semestinya seni budaya Islam terus disosialisasikan di sekolah untuk membekali para remaja dan generasi muda dengan pedoman berperilaku yang baik.

Menurut dia, selama ini para siswa bukannya tidak tertarik dengan karifan lokal tersebut, tetapi mereka rata-rata tidak tahu tentang ragam seni budayanya serta makna yang terkandung di dalamnya sehingga nampaknya seperti tkurang tertarik menyelaminya.

Menurut dia, dalam merekontruksi sikap dan mental bangsa harus dimulai dari sekolah termasuk dengan memperkenalkan seni dan budaya Islam seperti Hadrah, Dambus, Rodat, Marhaban dan Barzanzi serta pencak silat di sekolah.

"Para siswa diajar praktik langsung dengan seni budaya tersebut sehingga lebih memahami dan menghayati nilainya serta akan mudah mengaplikasikan dari panggilan jiwanya, karena tanpa diajak praktik langsung atau dengan kata-kata saja tidak akan berdampak banyak," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement